Tahapan pernikahan Adat Batak berbeda dengan Adat Jawa. Tidak hanya soal waktu tetapi juga soal tata caranya yang unik.
Apa sajakah tahapan pernikahan Adat Batak?
Dalam adat batak khususnya batak toba ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum dan sesudah adat pernikahan.
Mangairit
Mangairit adalah tahapan pertama yaitu momen memilih gadis yang akan dijadikan istri sesuai dengan kriteria yang sudah dimiliki calon pengantin pria dan keluarganya.
Tahap ini biasanya dilakukan untuk pria yang bekerja merantau. Sehingga tidak mendapatkan pasangan dengan mencarinya sendiri.
Mangalehon Tanda
Tahap kedua adalah pemberian tanda dari pria kepada pihak wanita. Namun tahap ini juga memberikan kesempatan bagi pihak wanita untuk memberikan tanda kepada pihak pria.
Ini semacam penanda bahwa keduanya sudah hendak menikah. Sang pria akan memberikan uang kepada pihak wanita dan sang wanita memberikan kain sarung kepada pria.
Marhusip
Tahap ketiga adalah Marhusip atau yang artinya berbisik. Maksud dari tahap ini adalah pembicaraan rahasia antara keluarga yang diwakilkan oleh utusan masing-masing pihak keluarga.
Perbincangan ini biasanya membicarakan mas kawin yang tidak boleh diketahui umum. Kepercayaan mereka tentang kebiasaan ini adalah untuk menghindari kegagalan acara pernikahan yang sedang direncanakan.
Martumpol
Martumpol merupakan acara pertunangan dalam adat Batak. Dalam tahap ini, biasanya hanya dihadiri oleh keluarga dekat saja serta undangan tertentu yang mungkin menjadi permintaan dari calon pengantinnya sendiri.
Marhata Sinamot
Tahap selanjutnya adalah pembicaraan mengenai sinamot (mahar). Pembicaraan ini tidak jauh dari topik hewan apa yang akan disembelih, berapa jumlah ulos dan undangan, kapan dan dimana upacara akan dilaksanakan.
Marhata Sinamot biasanya juga melibatkan keluarga besar dan disitu waktu atau momen bagi kedua belah pihak keluarga dari calon pengantin pria dan wanita untuk saling berkenalan secara resmi.
Martonggo Raja
Dalam budaya Batak, tahap ini merupakan pengumpulan semua anggota keluarga dari calon pengantin yang hendak menikah. Ini dilakukan karena dalam budaya Batak mereka percaya bahwa pernikahan adalah urusan semua keluarga. Sehingga sebisa mungkin semua harus dikumpulkan dan dilibatkan dalam upacara.
Marunjuk
Marunjuk adalah prosesi pernikahan adat yang dilakukan di tempat asal atau perkampungan dari keluarga perempuan.
Paulak Une
Setelah prosesi pernikahan secara agama dan pestanya digelar, prosesi dalam adat belum selesai. Masih ada prosesi selanjutnya pasca menikah yang disebut sebagai Paulak Une.
Ini adalah prosesi mengunjungi keluarga kedua belah pihak. Biasanya mereka akan lebih dulu berkunjung ke rumah keluarga dari pihak laki-laki lantas ke keluarga pihak perempuan.
Maningkir Tangga
Prosesi terakhir dari rangkaian pernikahan adat Batak adalah Maningkir Tangga yang merupakan acara mengunjungi pengantin di rumah laki-laki.
Comentários